Rabu, 30 November 2011

Mitos vs Fakta Rematik (Rheumatoid Arthritis)

MITOS atau kepercayaan tak hanya berlaku di dunia gaib. Dalam dunia kesehatan pun, mitos banyak beredar di kalangan masyarakat. Pengetahuan yang salah ini yang menimbulkan kekeliruan dalam menyikapinya.

Agar Anda tak salah berikut mitos dan fakta seputar rematik:

Mitos: Selama ini banyak masyarakat yang mengira bahwa hanya ada satu penyakit rematik di dunia.

Fakta: Namun faktanya, terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik.

Mitos: Rematik lebih banyak menyerang wanita.

Fakta: Pria pun dapat terserang rematik. Salah satu jenis penyakit yang mayoritas menyerang pria adalah gout atau asam urat. Namun, perlu diketahui bahwa risiko rematik pada perempuan tiga kali lebih besar dibanding pria pada saat usianya di atas 45 tahun, sedangkan pria lebih berisiko rematik sebelum usia 45 tahun.

Mitos: Rematik timbul karena mandi malam, cuaca dingin, dan AC, memang sangat sering terdengar.

Fakta: Sebenarnya, tidak ada hubungan antara rematik dan sering mandi malam. Meski demikian, bila telah terkena rematik memang tidak dianjurkan mandi malam. Karena setiap kali tubuh terkena air dingin atau suhu dingin, kapsul sendi akan mengerut. Hal ini tentunya dapat menambah rasa nyeri pada sendi yang telah terserang rematik.

Beberapa faktor pemicu rematik sebenarnya adalah obesitas, pertambahan usia, dan pola makan yang tidak sehat. Dengan bertambahknya usia, lapisan pelindung sendi akan semakin menipis dan minyak pelumas sendi akan semakin mengental.

Mitos: Umumnya masyarakat cenderung tidak menghiraukan gejala-gejala rematik yang berupa nyeri sendi pada lutut, siku, pergelangan tangan, dan kaki. Mereka menganggap ini hanyalah rasa pegal biasa, yang mudah hilang bila dipijat.

Fakta: Padahal, gejala-gejala ini perlu mendapat perhatian serius. Jika tidak segera ditangani secara tepat, rematik dapat mengurangi harapan hidup dan dapat menyebabkan cacat serius dalam waktu sekitar dua tahun sejak terserang rematik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar